Yuk dilihat!!

Ada Materi tentang Pemograman Internet loh disini.
JavaScript adalah bahasa pemrograman yang bisa disisipkan ke HTML seperti halnya PHP akan tetapi javascript berjalan di sisi Client.
Misalnya, jam ditampilkan pada halaman yang update sendiri untuk menunjukkan waktu saat ini pada komputer pengguna. Desain JavaScript dipengaruhi oleh banyak bahasa pemrograman, termasuk C, tetapi dimaksudkan untuk lebih digunakan oleh non-programmer. JavaScript tidak didasarkan pada atau terkait ke Java, ini adalah kesalahpahaman umum. JavaScript seringkali disertakan dalam file HTML atau link dari file HTML dan dijalankan secara lokal oleh web browser. Ini berarti bahwa server bebas untuk mengerjakan sesuatu yang lain daripada pemrosesan instruksi untuk setiap klien. Hal ini telah membuat JavaScript pilihan yang lebih populer daripada bahasa yang memerlukan server untuk melakukan pengolahan.

Sejarah Javascript

JavaScript pertama kali dikembangkan oleh Brendan Eich dari Netscape dibawah nama Mocha, yang nantinya namanya diganti menjadi LiveScript, dan akhirnya menjadi JavaScript.
Navigator sebelumnya telah mendukung Java untuk lebih bisa dimanfaatkan para programmer yang non-Java. Maka dikembangkanlah bahasa pemrograman bernama LiveScript untuk mengakomodasi hal tersebut. Bahasa pemrograman inilah yang akhirnya berkembang dan diberi nama JavaScript, walaupun tidak ada hubungan bahasa antara Java dengan JavaScript.
JavaScript bisa digunakan untuk banyak tujuan, misalnya untuk membuat efek rollover baik di gambar maupun teks, dan yang penting juga adalah untuk membuat AJAX.[6] JavaScript adalah bahasa yang digunakan untuk AJAX

Beberapa contoh menggunakan adalah:
  • berputar atau bergulir teks.
  • membuat bagian dari suatu bentuk terlihat atau tidak terlihat. Sebagai contoh, dalam sebuah formulir pemesanan, jika pengguna kutu kotak centang “menyampaikan kepada alamat yang berbeda”, bagian ekstra dengan kotak teks dengan streetname pengiriman, nomor, dan tempat dapat dibuat terlihat.
  • drop down menu.
  • mengambil informasi tambahan dari server (Ajax) untuk sebagian me-refresh halaman.
  • memvalidasi input pengguna pada formulir.
  • perhitungan tanpa perlu kembali ke server.
  • menentukan jenis browser.
jelas beberapa informasi dari jenis tertentu dari pengguna, seperti alamat email dari bot.
Bahasa server-side seperti PHP atau Perl adalah cara terbaik untuk memodifikasi halaman sebelum loading, meskipun ada beberapa kasus Server-JavaScript (SJS). Tidak semua browser memiliki juru JavaScript (seperti browser hanya teks Lynx), atau menjalankan versi terbaru. Selain itu, beberapa pengguna mematikan kemampuan JavaScript dengan pilihan. Umumnya, halaman web harus menggunakan JavaScript untuk meningkatkan pengalaman pengguna, bukan bergantung padanya. Hal ini sering disebut sebagai degradasi anggun (yaitu jika pengguna telah dimatikan JavaScript, halaman harus selalu masih beban, menyajikan informasi yang sama tetapi tanpa fungsi tambahan yang disediakan oleh JavaScript.)

Hubungan ke Java

Meskipun nama yang mirip, Java dan JavaScript, hampir tidak ada hubungannya selain dari sintaks antara dua bahasa. Bahkan mereka dikembangkan oleh dua perusahaan yang sama sekali berbeda, dengan tujuan dan pemikiran yang berbeda: Netscape mengembangkan JavaScript dan Sun Microsystems mengembangkan Java. Hanya saja kedua nama tersebut membingungkan bagi orang yang belum tau.
JavaScript dapat diinterpretasikan oleh browser yang paling  langsung dan cepat, sementara Java memerlukan terpisah “Java Virtual Machine” harus dimulai sebelum menjalankan. JavaScript dan Java sama-sama menggunakan sintaks yang mirip (berdasarkan bahasa C) tetapi perintah yang digunakan banyak yang sangat berbeda. Ada juga perbedaan teknis. Java adalah bahasa diketik statis yang membutuhkan deklarasi semua variabel dan jenis mereka (misalnya integer, string atau boolean). Sebaliknya, Javascript adalah “longgar” bahasa diketik, memungkinkan variabel yang akan digunakan tanpa deklarasi sebelumnya.
Sebagai contoh, membandingkan dua metode penulisan ke tampilan (halaman).
Di Java, untuk menulis “Halo dunia!”, Kode akan membaca: System.out.println(“Halo dunia!”);
Sedangkan dalam JavaScript (di browser), akan berkata: document.write (“Halo dunia! “);

Untuk lebih jelasnya dibawah contoh penulisan javascript,

Penulisan JavaScript

Kode JavaScript biasanya dituliskan dalam bentuk fungsi yang ditaruh di tag <head> yang dibuka dengan tag
<script type=”teks/javascript”>.
<script type=”teks/javascript”>
alert(“Halo Dunia!”);
</script>
Kode JavaScript juga bisa diletakkan di file tersendiri yang berekstensi .js (singkatan dari JavaScript). Untuk memanggil kode JavaScript yang terdapat di file sendiri, di bagian awal <head> harus ditentukan dahulu nama file .js yang dimaksud menggunakan contoh kode seperti berikut:
<script type=”teks/javascript” src=”alamat.js”>
</script>
Script pada bagian head
Script ini akan dieksekusi ketika dipanggil (biasanya berbentuk function) atau dipanggil berdasarkan trigger pada event tertentu. Peletakkan script di head akan menjamin skript di-load terlebih dahulu sebelum digunakan (dipanggil).

<html>
<head>
<script type=”teks/javascript”>
</script>
</head>
</html>
Script pada Body
Script ini dieksekusi ketika halaman di-load sampai di bagian <body>. Ketika menempatkan script pada bagian <body> berarti antara isi dan JavaScript dijadikan satu bagian.

<html>
<head>
</head>
<body>
<script type=”teks/javascript”>
</script>
</body>
</html>
Jumlah JavaScript di <head> dan <body> yang ditempatkan pada dokumen tidak terbatas.
External JavaScript
Terkadang ada yang menginginkan menjalankan JavaScript yang sama dalam beberapa kali pada halaman yang berbeda, tetapi tidak mau disibukkan jika harus menulis ulang script yang diinginkan di setiap halaman. Maka JavaScript dapat ditulis di file secara eksternal. Jadi, antara dokumen HTML dan JavaScript dipisahkan, kemudian berkas tersebut dipanggil dari dokument HTML. Berkas JavaScript tersebut disimpan dengan ekstensi .js.
JavaScript : js/xxx.js document.write(“pesan ini tampil ketika halaman diload”);
Untuk menggunakan eksternal JavaScript (.js) dipakai atribut “src” pada tag <script> pada halaman HTML-nya.

<html>
<head>
</head>
<body>
<script src=”xxx.js”>
</script>
<p>Script di atas berada di berkas “xx.js” (eksternal) </p>
</body>
</html>
Itu yang dapat saya sampaikan setelah membaca dari beberapa sumber, semoga bermanfaat.

Dari penjelasan yang ada di wikipedia : HTML5 merupakan sebuah bahasa markah untuk menstrukturkan dan menampilkan isi dari World Wide Web, sebuah teknologi inti dari Internet. HTML5 adalah revisi kelima dari HTML dan hingga bulan Juni 2011 masih dalam pengembangan.


Dimana tujuan utama pengembangan HTML5 adalah untuk memperbaiki teknologi HTML agar mendukung teknologi multimedia terbaru, mudah dibaca oleh manusia dan juga mudah dimengerti oleh mesin.

HTML - Masa Depan Browser Anda


HTML5 merupakan hasil proyek dari W3C (World Wide Web Consortium dan WHATWG ( Web Hypertext Application Technology Working Group ). Dimana WHATWG bekerja dengan bentuk web dan aplikasi dan W3C merupakan pengembang dari XHTML 2.0 pada tahun 2006, kemudian mereka memutuskan untuk bekerja sama dan membentuk versi baru dari HTML.



Berikut tujuan dibuatnya HTML5 :

  • Fitur baru harus didasarkan pada HTML, CSS, DOM, dan JavaScript
  • Mengurangi kebutuhan untuk plugin eksternal ( Seperti Flash )
  • Penanagan kesalahan yang lebih baik
  • Lebih markup untuk menggantikan scripting
  • HTML5 merupakan perangkat mandiri
  • Proses pembangunan dapat terlihat untuk umum

Fitur baru dalam HTML5 :

  • Unsur kanvas untuk menggambar
  • Video dan elemen audio untuk media pemutaran
  • Dukungan yang lebih baik untuk penyimpanan secara offline
  • Elemen konten yang lebih spesifik, seperti artikel, footer, header, nav, section
  • Bentuk kontrol form seperti kalender, tanggal, waktu, email, url, search.



Beberapa browser sudah mendukung HTML5 seperti safari, chrome, firefox, dan opera. Kabarnya IE9 ( Internet Explorer ) akan mendukung beberapa fitur dari HTML5.



Pembuatan HTML5 juga di karenakan Standard HTML4 yang dijumpai banyak memiliki kelemahan untuk mendukung aplikasi web yang interaktif. Akibat hal ini banyak orang menambahkan fitur baru baik disisi aplikasi web ataupun disisi browser. Solusi ini dikenal dengan plugin dan salah satunya adalah Flash dan Silverlight.



Semakin menjamurnya plugin didalam aplikasi atau browser membuat aplikasi web ini susah untuk menembus banyak browser. Hal ini dikarenakan setiap plugin mempunyai cara yang berbeda-beda, sebagai contoh kita ingin memasang plugin flash untuk sharing video maka pada halaman web kita harus ditulis sebagai berikut



<object type="application/x-shockwave-flash" width="400" height="220" wmode="transparent" data="flvplayer.swf?file=movies/holiday.flv">
<param name="movie" value="flvplayer.swf?file=movies/holiday.flv" />
<param name="wmode" value="transparent" />
</object>



Contoh diatas menggunakan plugin Flash dari Adobe untuk menjalankan aplikasi web pada browser maka lain caranya bila kita menggunakan Silverlight. Teknologi Silverlight dikembangkan oleh Microsoft. Contoh penggunaan Silverlight pada halaman web dapat dilihat pada HTML dibawah ini



<object width="300" height="300" data="data:application/x-silverlight-2," type="application/x-silverlight-2" >
<param name="source" value="SilverlightApplication1.xap"/>
</object>



HTML5 ini dibuat menyederhanakan kompleksitas penggunaan media video dengan standard baru yaitu penggunaan tag <video>. Dengan fitur baru ini maka kita cukup menulis script untuk menjalankan file video sebagai berikut



<video src=tutorialku.mp4>
</video>



Isu bagaimana menjalankan file video pada aplikasi web merupakan salah satu contoh bagaimana HTML4 tidak dapat mencakup masalah ini dan masih banyak lagi isu pada HTML4. Oleh karena itu, kita sudah saatnya memanfaatkan HTML5 sebagai standard aplikasi web kita.



Apakah Browser Saya Support HTML5?


Bagaimana caranya untuk menguji apakah browser yang anda install itu sudah support HTML5 atau tidak dan seberapa banyak fitur HTML5 yang disupport? Caranya cukup mudah, pertama-tama pastikan komputer anda sudah terhubung dengan internet dan arahkan ke alamat web sebagai berikut:


http://html5test.com



Dari data yang ada pada website itu browser Maxthon 3.4.1 merupakan browser terbaik dalam hal mendukung bahasa HTML5 dengan 422 total skor diikuti kemudian dengan google Chrome 20 dengan 414 total skor kemudian berturut-turut Opera 12.00 dengan 385, Firefox 13 dengan 345, Safari 5.1 dengan 317 dan Internet Explorer 9 dengan 138 point.



Sekian untuk saat ini semoga bermanfaat.
Framework adalah bentuk dasar struktur konseptual yang dapat digunakan sebagai “awal” untuk mengerjakan proyek web. Misalnya, mendefinisikan ulang secara global, dasar yang konsisten, pengaturan tipografi atau gaya standar untuk bentuk berulang-ulang setiap kali mengerjakan proyek web baru. Dengan memanfaatkan Framework, Anda dapat mempersiapkan default-style sekali dan menggunakan kembali dalam semua proyek web masa depan. Ini yang disebut sebagai kerangka CSS (CSS Framework).

CSS Famework merupakan kumpulan library dokumen CSS yang digunakan untuk membuat pengembangan halaman web yang lebih standar, cepat dan tidak rumit dalam bahasa Cascading Style Sheet (CSS). CSS Framework biasanya menyediakan CSS style untuk mengatur tipografi (typography), tata letak (layout) – umumnya dalam sistem grid, serta menata ulang browser.


Dalam dunia desain web, untuk memberikan definisi yang lebih sederhana, Framework didefinisikan sebagai paket terdiri dari struktur file dan folder kode standar (dokumen HTML, CSS, JS, dan lain-lain) yang dapat digunakan untuk mendukung pengembangan website, sebagai dasar untuk mulai membangun sebuah situs.
“[Framework is] a set of tools, libraries, conventions, and best practices that attempt to abstract routine tasks into generic modules that can be reused. The goal here is to allow the designer or developer to focus on tasks that are unique to a given project, rather than reinventing the wheel each time around.” [Framework For Designers, by Jeff Croft].
Pada dasarnya ada 2 jenis Framework untuk membedakan yaitu backend dan frontend. Perbedaan ini diambil bergantung pada kerangka tersebut lapisan presentasi (presentation layer) atau lapisan aplikasi/logis (application/logic layer).
framework-layer
KENTUNGAN
  • Meningkatkan produktifitas dan menghindari kesalahan umum. Jika Anda mengembangkan beberapa situs yang sifatnya sama, sebuah abstraksi dari kode CSS secara dramatis dapat mempercepat produktifitas Anda, membantu untuk menghindari kesalahan secara umum dan menyederhanakan manajemen kode CSS.
  • Menormalkan basis kode/klas. Anda memiliki kode default CSS dan markup XHTML sehingga akan selalu menggunakan ID dan nama kelas yang sama dalam proyek Anda. Konsistensi kode pada seluruh proyek sehingga mempermudah bagi Anda dan menjaga situs web tanpa menggali ke dalam sumber kode dari setiap proyek yang pernah dilakukan
  • Memiliki alur kerja yang lebih baik dalam tim. Jika CSS Framework didokumentasikan dengan baik, dapat digunakan dalam sebuah tim sebagai common ground-up, sehingga dapat menghindari kesalahpahaman dan memastikan alur kerja secara optimal. Hasil terakhir dalam menghindari kesalahan dan membantu Anda untuk memenuhi tenggat waktu tanpa mengorbankan kualitas produk dan tanpa biaya mahal
  • Browser yang kompatibel secara optimal. CSS Framework disebut sebagai “bulletproof”, sehingga Anda tidak perlu khawatir tentang masalah kompatibilitas browser dan bisa segera mulai coding
  • Memiliki kode yang bersih, baik, terstruktur dan lengkap. CSS Framework menyediakan dengan dasar pemikiran dengan baik untuk situs Anda, menggunakan styling dasar dari semua tag html – elemen yang Anda akan merasa perlu untuk gaya dari awal proyek Anda.
KERUGIAN
  • Perlu waktu untuk memahami Framework. Dibutuhkan untuk memahami arsitektur dari Framework jauh melampaui tugas kasar coding dari awal
  • Membutuhkan keakraban yang erat dengan arsitektur kode Anda. Menggunakan CSS Framework eksternal, Anda masih perlu pemahaman yang mendalam tentang kode Anda. Anda perlu mengetahui persis bagaimana kerangka kerja Anda benar-benar dibangun. “Dengan membangun sebuah situs dari bawah ke atas, Anda mendapatkan pengetahuan tentang arsitektur situs Anda yang tidak bisa dipelajari melalui studi atau dokumentasi”
  • Mungkin mewarisi bug atau kesalahan seseorang. Jika Anda menggunakan CSS Frameworks eksternal Anda mungkin mendapat masalah untuk memperbaiki bugs orang lain yang jauh lebih memakan waktu daripada memperbaiki bug Anda sendiri
  • Mengembangkan situs pada kerangka kerja, bukan pada pengetahuan yang solid CSS. Masalah besar dengan Framework adalah ketika sudah naik dan datang pengembang yang menempelkan pada Framework yang bertentangan dengan kode tersebut
  • Mendapatkan kode sumber yang membengkak. Apakah itu dalam kerangka bahasa pada sisi server atau JavaScript library, sering muncul persentase besar dari kode yang tidak akan pernah dieksekusi. Meskipun sisi server utama tidak menjadi masalah, namun hal ini dapat menurunkan kinerja kerangka sisi klien seperti JavaScript library
  • CSS tidak dapat dibingkai semantik. CSS dan (X) HTML berjalan beriringan. (X) HTML adalah bahasa semantik di alamnya, yang tidak mungkin untuk membungkus dalam gaya kerangka. Kerangka CSS pasif menghilangkan sebagian besar dari nilai semantik dari markup dokumen dan ini harus dihindari
  • Mengabaikan keunikan proyek Anda. Desain harus didasarkan pada konten, bukan pada template standar yang Anda gunakan berulang-ulang.
Kali ini saya akan membahas tentang Form dan Table pada HTML sebagai tugas review mingguan.

Form
Form adalah kolom yang berfungsi untuk mengumpulkan informasi dari blog / website kita. Misalnya informasi untuk login, register, search, dll.
Contoh form: 
formfacebook
Pada halaman utama facebook terdapat 2 form, form login dan form register.
Contoh script untuk membuat form dengan informasi yang diminta Nama, Alamat, Jenis Kelamin, Nomor Telepon, Profesi, dan Hobi:
<html>
<head>
<title>Form</title>
</head>
<body>
<form action="#" method="post">
Nama:<br />
<input type="text" name="nama" /><br />
Alamat:<br />
<textarea cols="60" rows="5"></textarea><br />
Jenis kelamin:<br />
<input type="radio" name="jeniskelamin" value="lakilaki" />Laki-laki
<input type="radio" name="jeniskelamin" value="perempuan" />Perempuan<br />
Nomor telepon:<br />
<input type="text" name="nhp" /><br />
Pekerjaan:<br>
<select>
<option value="mhs">Mahasiswa
<option value="pns">PNS
<option value="wiraswasta">Wiraswasta
</select>
<br />
Hobi:<br />
<input type="checkbox" name="hobi" value="mancing" />Mancing
<input type="checkbox" name="hobi" value="membaca" />Membaca
<input type="checkbox" name="hobi" value="musik" />Musik
<input type="checkbox" name="hobi" value="sport" />Sport<br />
<input type="submit" value="Submit" />
<input type="reset" value="Reset" />
</form>
</body>
</html>
Hasilnya akan seperti dibawah ini.
Nama:

Alamat:

Jenis kelamin:
Laki-laki Perempuan
Nomor telepon:

Pekerjaan:

Hobi:
Mancing Membaca Musik Sport
 

Keterangan:
- Pada atribut action, digunakan "#" karena action ke halaman pemroses belum tersedia, biasanya ditulis dengan bahasa .php
- Pada atribut method dapat dipilih metode "post" ataupu "get". Namun terdapat perbedaan antara keduanya, jika menggunakan metode "get" maka informasi yang dipakai akan tampil di address bar. Namun apabila menggunakan metode "post" maka informasi tidak di tampilkan di address bar.

Table
Tabel (table) sangat diperlukan ketika kita ingin menampilkan data yang berbentuk kolom-kolom. Dulu sebelum adanya CSS, table digunakan untuk membuat layout website namun saat ini sudah jarang dipakai sebagai layout karena faktor file yang cenderung lebih besar sehingga mempengaruhi waktu akses yang lebih lama, dalam pengelolaan dan pengeditan pun jauh lebih rumit karena banyaknya tag-tag yang dihasilkan.

Contoh script tabel:
<html>
<head>
<title>Tabel</title>
</head>
<body>
<table width="400" border="1">
  <tr>
    <td width="112">Nama</td>
    <td width="21">:</td>
    <td width="245">&nbsp;</td>
  </tr>
  <tr>
    <td>Alamat</td>
    <td>:</td>
    <td>&nbsp;</td>
  </tr>
  <tr>
    <td>Jenis kelamin</td>
    <td>:</td>
    <td>&nbsp;</td>
  </tr>
  <tr>
    <td>Nomor telepon</td>
    <td>:</td>
    <td>&nbsp;</td>
  </tr>
  <tr>
    <td>Pekerjaan</td>
    <td>:</td>
    <td>&nbsp;</td>
  </tr>
  <tr>
    <td>Hobi</td>
    <td>:</td>
    <td>&nbsp;</td>
  </tr>
</table>
</body>
</html>
Hasilnya akan seperti dibawah ini.
Nama: 
Alamat: 
Jenis kelamin: 
Nomor telepon: 
Pekerjaan: 
Hobi: 

Keterangan:
- Tag <tr> adalah table rows
- Tag <td> adalah table data

Kolaborasi Form dan Table
Banyak orang mengkombinasikan fungsi dari table untuk merapikan form. Dan berikut ini adalah script kombinasi keduanya.
<html>
<head>
<title>Form & Table</title>
</head>
<body>
<form action="#" method="post">
<table width="647" border="0">
  <tr>
    <td width="209">Nama</td>
    <td width="10">:</td>
    <td width="421"><input type="text" name="nama" /></td>
  </tr>
  <tr>
    <td>Alamat</td>
    <td>:</td>
    <td><textarea cols="60" rows="5"></textarea></td>
  </tr>
  <tr>
    <td>Jenis kelamin</td>
    <td>:</td>
    <td><input type="radio" name="jeniskelamin" value="lakilaki" />Laki-laki
<input type="radio" name="jeniskelamin" value="perempuan" />Perempuan</td>
  </tr>
  <tr>
    <td>Nomor telepon</td>
    <td>:</td>
    <td><input type="text" name="nhp" /></td>
  </tr>
  <tr>
    <td>Pekerjaan</td>
    <td>:</td>
    <td><select>
<option value="mhs">Mahasiswa
<option value="pns">PNS
<option value="wiraswasta">Wiraswasta
</select></td>
  </tr>
  <tr>
    <td>Hobi</td>
    <td>:</td>
    <td>
<input type="checkbox" name="hobi" value="mancing" />Mancing
<input type="checkbox" name="hobi" value="membaca" />Membaca
<input type="checkbox" name="hobi" value="musik" />Musik
<input type="checkbox" name="hobi" value="sport" />Sport</td>
  </tr>
</table>
</form>
</body>
</html>
Dan hasilnya akan seperti:
Nama:
Alamat:
Jenis kelamin:Laki-laki Perempuan
Nomor telepon:
Pekerjaan:
Hobi:Mancing Membaca Musik Sport

Keterangan:
- Value dari atribut border pada tag <table> dapat diganti - ganti. Agar border tidak terlihat, gunakan 0.

Cukup sekian info hari ini. Terima kasih.
Pemrograman Web terdiri dari 2 kata yaitu: Pemrograman yang mempunyai arti proses dan cara pembuatan program, Sedangkan Web sendiri yaitu jaringan komputer dari situs internet yang menawarkan teks dan grafik dan suara dan sumber daya animasi melalui protokol transfer hypertext.

Mungkin semua orang tahu tentang website tapi tidak mengenal lebih detailnya, website dengan sebutan WWW(world wide web) ini adalah layanan internet yang sangat populer untuk saat ini.
Pengertian WWW sendiri di artikan sebagai halaman-halaman website yang terkoneksi dengan yang lain atau hyperlink.
WWW juga berjalan dengan protokol HTTP(hypertext transfer protokol). Untuk isi dari web sendiri berisi murni dari sintaks-sintaks html.
Sebelum kita melanjutakan tentang pemrograman web disini saya ingin menerangkan tentang beberapa pemrograman yang ada di dalam web.

1. Bahasa Pemrograman HTML
HTML singkatan dari Hyper Text Markup Language adalah sebuah bahasa markup yang di gunakan untuk sebuah halaman web dan menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah browser internet.
Pada waktu ini html merupakan standard internet yang artikan dan di kendalikan oleh W3C(World Wide Web Consurtion).
Sebuah file yang merupakan file HTML dapat dibuka dengan menggunakan browser web seperti mozila firefox atau microsoft internet explorer.

Contoh HTML editor:
  • Microsoft frontpage
  • Macromedia dreamweaver
  • Netscape navigator gold
  • Netscape composer
  • Hotdog
  • Cu-html
Contoh Bahasa HTML

2.  Bahasa Pemrograman PHP
PHP di buat oleh rasmus lerdrof pada tahun 1995, pada waktu itu PHP masih bernama FI (Form Interpreted),yang isinya berupa sekumpulan script yang digunakan untuk mengola data dari web.
Sedangkan PHP sendiri mempunyai arti pemrograman yang sering di pakai untuk membuat web yang dinamis, walapun tidak tertutup. Selain itu PHP juga biasanya berjalan pada operasi Linux dan untuk Windows sebagai hostingannya.
Contoh Bahasa PHP


3. Bahasa Pemrograman CSS
Cascading Style Sheets(CSS) adalah suatu bahasa stylesheet yang digunakan untuk mengatur tampilan untuk mengatur tampilan suatu dokumen yang ditulis dalam bahasa markup. Tugas dari CSS sendiri untuk memformat halaman web yang di tulis dengan HTML dan XHTML. Spesifikasi CSS diatur oleh World Wide consortiunC(W3C) dan bahasanya sendiri dapat digunakan untuk semuah jenis dokumen XML termasuk SVG dan XUL.
Contoh Bahasa CSS


4. Bahasa Pemrograman Java Script
Java Script adalah bahasa scripting yang handal berjalan pada sisi client. Java Script merupakan bahasa scripting yang di kembangan oleh netscape. Cara penggunaannya, script yang di tulis dengan javascript kita membutuhkan javascript enabled browser yaitu browser yang mampu menjalankan javascript.
Contoh Bahasa Java Script



Sejarah dimulai pada tanggal Agustus 1962 dan penciptaan internet pertama kali dikemukakan oleh seseorang bernama J.C.R Licklider dari MIT Massachutts Institute of Technology. Konsep awal dinamakan “Galactic Network” oleh dirinya. Ia mengemukakan tentang bagaimana jaringan global yang memungkinkan orang dapat mengakses data dan program dari mana saja. Pada Oktober 1962 beliau mengepalai program penelitian komputer di ARPA yang merupakan bagian dari Departmenet Pertahanan Amerika Serikat.

Proyek dari ARPANET adalah merancang sebuah bentuk jaringan, kehandalan, dan  seberapa besar informasi dapat dipindahkan, yang akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi cikal bakal sejarah pembangunan protokol baru yang sekarang kita kenal dengan istilah TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).

Sejarah awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.

Pada tahun 1966 Larry Roberts mengukir sejarah untuk mengembangkan konsep jaringan komputer. Kemudian beliau merencanakan jaringa yang disebut ARPANET yang dipublikasikan pada tahun 1967. Pada tahun 1969 ARPANET telah melibatkan empat buah komputer yang terkoneksi. 

Sejarah internet juga dimulai dengan komputer pertama berada di university of California Los Angelos, komputer ke dua berada di Stanford Research Institute, komputer ketiga berada di University of California Barbara dan koputer ke emat berada di University Utah. Pada tahun 1971 jumlah komputer yang terhubung ke ARPANET mencapai 14 buah. Pada tahun ini pulalah protokol Telnet dan FTP berhasil dibangun. Pada tahun 1972 larry Roberts dan Bob Kahn mengenalkan ARPANET pada konferensi ICCC yang diselenggarakan di Washignton.

Pada tahun 1972 sejarah perkembangan internet menjelaskan Ray Tomliinson menulis program yang memungkinkan surat elektronik dikirimkan ke jaringan ARPNET. Beliaulah yang merancang konversi “user@host.” Pada tahun ini pula ARPANET menggunakan NCP untuk menstransfer data. Pada tahun yang sama ARPA beruah nama menjadi DARPA. Tambahan huruf D berasal dari kata Defense. Pada tahun ini ARPANET melakukan koneksi international yang pertama dengan University College of London dan Royal Establishment di Norwegia.

Sejarah pada tahun 1978 Unix to Copy Protocol ditemukan di Labolatorium Bell. Program ini berguna untuk melakukan file transfer. Pada tahun 1979 news group yang diberi nama USENET beroperasi dengan dasar UUCP. Penciptanya adalah Tom Truscott dan Jim Ellis (kedua mahasiswa di Duke University) dan Steven Bellovin (dari Universitas North Carolina). 

Pemakai dari seluruh dunia bergabung ke grup diskusi ini membicarakan masalah jaringan, politik, agama dan berbagai topik lainnya. Sejarah internet, pada tahun 1982 DCA atau Defense Communication Agency dan DARPA membentuk protokol yang disebut TCP/IP untuk ARPANET. Selanjutnya, Departemen Pertahanan Amerika Serikat menyatakan TCP/IP sebagai sebuah sntadar. Saat itulah internet didefinisikan sebagai sekumpulan jaringan yang terhubung yang menggunakan TCP/IP sebagai protokol.

Sejarah internet pada tahun 1983 ialah John Postel dan Paul Mockapetris dan Craig Partidge mengembangkan Domain Name System (DNS) dan mengusulka sistem pengamatan berbentuk user@host.cdomain. Pada tahun 1984 DNS diperkenalkan di internet dengan menyebutkan nama-nama jenis domain seperti . gov, .mil,.org, .net dan .com.

Pada tahun 1986 TCP/IP mulai tersedia pada workstaiton dan PC. Tahun ini pula National Science Foundation mendanai NSFNET sebagai tulang punggung internet berkapasitas 56 kbps dan mengatur internet hanya ditujukan untuk kepentingan riset dan pemerintah yang bersifat tidak komersial.